Philanthropic Esoteric in Fayd al-Rahman Interpretation by Kiai Shalih Darat

oleh: Thoriqul Aziz, Abad Badruzaman

Format: Article
Diterbitkan: Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga 2020-06-01

Deskripsi

Salah satu ajaran al-Quran yang juga menjadi basis dalam ajaran Islam ialah tentang filantropi. Telah banyak mufasir yang menafsirkan filantropi dalam karyanya masing-masing sebagai jawaban atas problem sosial yang dihadapi pada masanya. Artikel ini membahas tentang filantropi  dalam tafsir Fayd al-Rahman karya Kiai Shalih Darat Semarang. Dalam artikel ini digunakan metode deskriptis-analitis dengan meminjam teori sosiologi pengetahun Karl Mannheim sebagai pisau analisinya. Kiai Shalih Darat memiliki gaya penafsiran yang berbeda dengan mufasir lain yakni dengan ciri khas nuansa sufi-ishari. Kiai Shalih Darat mengaplikasikan corak penafsirannya dalam menafsirkan ayat-ayat filantropi. Bentuk-bentuk filantropi dalam Fayd al-Rahman antara lain zakat, sedekah, dan infaq. Sebagaimana ciri khas penfasiran sufi-ishari, Kiai Shalih Darat menafsirkan ayat-ayat filantropi dengan mengadopsi dua makna sekaligus (dhahir-batin). Namun sisi esoteric (batin) lebih diutamakannya.  Dalam penafsirannya tersebut, Kiai Shalih Darat mencoba untuk menjawab problem sosial yang ia hadapi di kota Semarang. Kehidupan Semarang saat itu identic dengan menjamurnya tindak a-moral pada diri masyarakatnya, sehingga perlu untuk adanya pembinaan hati untuk menjadi masyarakat yang bermoral.