RIWAYAT ALERGI PADA ORANG TUA, POLA PENYUSUAN ASI, DAN PENYAKIT ALERGI ATOPI PADA BAYI DAN ANAK BALITA : PENELITIAN CASE CONTROL DI POLI ANAK RSUD DR. SOETOMO

oleh: Anindya Paramita, Budiono Budiono, Anang Endaryanto

Format: Article
Diterbitkan: Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 2015-01-01

Deskripsi

Faktor genetik dan faktor lingkungan merupakan dua faktor penting yang dapat menentukan manifestasi penyakit alergi atopi pada anak. Penelitian case control ini dilakukan untuk kedua faktor tersebut pada manifestasi alergi atopi pada bayi dan anak balita dengan data dari rekam medik sebanyak 347 subyek penelitian. Seluruh variabel yang telah dikumpulkan ini dibandingkan dan dilakukan tes uji statistik menggunakan independent T-test atau menggunakan Mann-Whitney U test untuk persebaran data yang tidak normal. Ada perbedaan yang signifikan pada rerata usia antara kelompok kontrol (p<0.001). Peneliti menduga bahwa perbedaan hanya terjadi secara kebetulan. Tidak ada perbedaan signifikan pada kedua grup yang mencakup: proporsi subyek penelitian yang mendapat ASI eksklusif (p=0.395), lama pemberian ASI (p=0.055), median hari dimulainya pemberian susu formula pada bayi atau makanan padat lain (p=0.249), jenis makanan padat yang diberikan (p>0.05; kecuali untuk telur, p=0.021), median hari dimulainya pemberian makanan pendamping ASI (p=0.688), proporsi orangtua dengan riwayat alergi atopi (p=0.249 untuk ayah dan p=0.543 untuk ibu). Jenis makanan pendamping ASI yaitu berupa : buah-buahan, bubur susu, biskuit, telur, dan nasi tim. Manifestasi alergi atopi pada kelompok kasus berturut-turut adalah : alergi makanan (98,7%), alergi tungau debu rumah (84,8%), dan alergi bulu hewan (73,6%). Untuk mengetahui pengaruh antara riwayat penyakit alergi atopi orang tua dan pola penyusuan ASI terhadap manifestasi penyakit alergi atopi data telah dianalisis menggunakan Chi-square test dan analisis Regresi Logistik. Namun, nilai P < 0,05 menunjukkan bahwa perbedaan secara statistik tidak signifikan antara kelompok kasus maupun kelompok kontrol pada semua variabel yang diujikan, sehingga analisis tidak dilaksanakan.