SIGINFIKANSI UPACARA SIKLUS POSUO DALAM MEMBANGUN SEMESTA KEPERIBADIAN REMAJA WANITA PADA MASYARAKAT BUTON

oleh: Muhammad Alifuddin

Format: Article
Diterbitkan: IAIN Kendari 2015-07-01

Deskripsi

Abstract The study of Posuo Ceremony in the Buton community is a decriptive research.  Its aims is to know the urgency and significance of posuo in building the good characters of women teenager. By using Miles and Huberman’s perspective, the data were obtained through indepth interview, observation and review of the literature. Based on this study, it indicates that: adat ceremony for Butonese is essential and significance in building characters based on the value of ethics and religious to women teenager. The advantages of the ceremony is it can cultivate the relationship among the Butenese community as well as strengthen the principles of solidarity. However, the ceremony now practice rarely by the community. The main problem is the economic factor. In addition to the other factor is the minimum effort from Butonese community to socialize this traditional ceremony. Key Words: local ceremony, women teenager, character building, Buton. Abstrak Studi ini adalah studi deskriptif tentang upacara posuo dalam masyarakat Buton. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penting dan signifikannya upacara ini dalam membentuk perilaku yang baik bagi anakanak perempuan. Dengan menggunakan perspektif Milles dan haberman, data dikumpulkan wawancara mendalam, observasi dan review literature. Dari penelitian ini dapat diketahui bahwa upacara adat bagi masyarakat Buton sangatlah penting dan signifikan dalam membentuk karakter anak perempuan yang didasarkan pada nilai-nilai etnik dan agama. Kelebihan dari penyelenggaraan posuo adalah dapat meningkatkan hubungan dinatara sesame masyarakat Buton dan juga mempererat persaudaraan/solidaritas. Namun kini, upacara ini sudah sangat jarang dilakukan oleh masyarakat. Penyebab utamanya adalah factor ekonomi. Selain itu kurangnya sosialisasi internal dalam masyarakat Buton menjadi salah  pendukung melemahnya minat masyarakat untuk menyelenggarakan upacara posuo. Kata Kunci: upacara adat, Anak perempuan, pembentukan karakter, Buton.