Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
SIFAT PELENGKUNGAN LIMA JENIS KAYU DENGAN DUA MACAM PERLAKUAN AWAL
oleh: Achmad Supriadi, Osly Rachman
| Format: | Article |
|---|---|
| Diterbitkan: | Forest Product Research and Development Center 2017-08-01 |
Deskripsi
Industri kayu sekunder cukup banyak menggunakan komponen kayu dalam bentuk lengkung seperti industri mebel, alat-alat olah raga dan perahu. Komponen dalam bentuk lengkungan tersebut umumnya dibentuk dengan cara digergaji mengikuti pola lengkungan. Cara pembuatan komponen lengkung dengan menggunakan gergaji cenderung menghasilkan rendemen yang rendah. Cara lain yang lebih efisien adalah pelengkungan kayu secara fisis dan kimia. Dalam studi ini dilakukan determinasi karakteristik pelengkungan pada 5 jenis kayu, yaitu kayu asam jawa (Tamarindus indica L.), kendal (Eretia acuminata R.Br.) balobo (Diplodiscus sp.), marasi (Hymenaea sp.) dan rasamala (Altingia excelsa N.) dengan dua macam perlakuan awal yaitu (1) pengukusan dan (2) perendaman dalam larutan NaOH 3% dilanjutkan dengan pengukusan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kayu yang terlebih dahulu direndam dalam larutan NaOH 3% selama 7 hari kemudian dikukus, dapat dilengkungkan hingga radius 26 cm, sedangkan kayu yang diberi pengukusan hanya dapat dilengkungkan hingga radius 51 cm. Kayu asam jawa memiliki karakteristik pelengkungan yang lebih baik dibandingkan dengan kayu marasi, balobo, kendal dan rasamala.