Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Manajemen Penderita Hipertensi di Puskesmas Pacar Keling 18-31 Mei 2015
oleh: Rahadiyan Rheza Dewanto, Ratna Sofaria Munir, Lilik Djuari
Format: | Article |
---|---|
Diterbitkan: | Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga 2017-07-01 |
Deskripsi
Diseluruh dunia sekitar 40% dari orang dewasa yang berumur 25 tahun keatas didiagnosis hipertensi. Sedangkan di Indonesia didapatkan prevalensi penderita hipertensi diatas usia 18 tahun adalah 26,5%.Penyakit kardiovaskuler merupakan penyakit nomor satu penyebab kematian di Indonesia dan sekitar 20-35% dari kematian tersebut disebabkan oleh hipertensi. Hipertensi merupakan salah satu faktor risiko terpenting pada penyakit jantung koroner dan serebrovascular yang juga dapat menyebabkan hipertrofi jantung, gagal jantung, diseksi aorta, dan gagal ginjal. Hipertensi berhubungan dengan meningkatnya usia seorang dan obesitas yang terjadi pada orang tersebut.Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui distribusi penderita hipertensi berdasarkan jenis kelamin, usia, indeks massa tubuh, kriteria tekanan darah, riwayat diabetes mellitus, keluhan, dan proporsi manajemen puskesmas. Rancangan penelitian ini memakai deskriptif analitik dengan memperhatikan variabel-variabel yang akan diteliti. Data didapatkan dara kuisioner yang diberikan kepada semua penderita hipertensi yang berkunjung di Puskesmas Pacar Keling pada tanggal 18-31 Mei 2015 dan bersedia mengikuti penelitian ini. Variabel penelitian ini adalah jenis kelamin, usia, riwayat diabetes, indeks massa tubuh, kriteria hipertensi, obat anti hipertensi, rumah sakit rujukan, dan poli rujukan. Pada penelitian ini terdapat 32 subjek. Pada penelitian ini terbanyak ditemukan pada wanita (68,75%), usia pada pasien berkisar 61-70 tahun (50%), dengan Indeks Massa Tubuh dengan kategori Obesitas I (40,6%), kategori hypertensi tingkat 2 (75%), penderita hipertensi tanpa diabetes mellitus (68,75%), keluhan pusing nyeri kuduk (62,5%), Captopril sebagai terapi farmakologi (58,62%), rujukan ke poli jantung (54,55%), dan rujukan ke Rumah Sakit Dokter Soetomo (77,3%).