Pengaruh Proyek Kelistrikan 10.000 MW pada Biaya Listrik Lokal di Sistem Jawa Bali 500 kV

oleh: Moh Fasich, Rony Seto Wibowo, Ontoseno Penangsang

Format: Article
Diterbitkan: Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2013-03-01

Deskripsi

<table border="0" cellspacing="0" cellpadding="0" width="462"><colgroup><col width="462"></col></colgroup><tbody><tr height="115"><td class="xl64" width="462" height="115">Dalam rangka memenuhi kebutuhan listrik, pemerintah meluncurkan program proyek kelistrikan 10.000 MW. Dengan adanya penambahan unit pembangkit baru khususnya di sistem Jawa Bali 500 kV akan berpengaruh terhadap biaya listrik lokal pada setiap bus. Oleh karena itu, <span>Optimal Power Flow(</span><span>OPF) dilakukan untuk meminimalkan konsumsi bahan bakar dari pembangkit pada keseluruhan sistem dengan melihat batasan daya output setiap unit pembangkit serta pembagian pembebanan secara ekonomis. Pada tugas akhir ini, biaya pembangkitan dihitung menggunakan </span><span>optimal power flow</span><span>. Perhitungan dilakukan dengan menggunakan program </span><span>Matpower </span><span>4.0. Hal ini ditunjukkan oleh hasil simulasi bahwa sesudah proyek kelistrikan 10.000 MW beroperasi biaya listrik lokal pada setiap bus lebih murah dibandingkan biaya listrik sebelum proyek kelistrikan beroperasi. Biaya listrik dari bus satu ke bus yang lain berbeda  tergantung dari lokasi pembangkit dan jaringan transmisi yang ada pada sebuah sistem. Berdasarkan wilayah(propinsi) biaya listrik di propinsi Jawa Timur lebih murah dibandingkan propinsi lainnya.</span></td></tr></tbody></table>