KOMPONEN KIMIA ORGANIK LIMA JENIS ASAP CAIR

oleh: Nur Adi Saputra, Sri Komarayati, Gusmailina Gusmailina

Format: Article
Diterbitkan: Forest Product Research and Development Center 2021-03-01

Deskripsi

Beberapa tanaman seperti kakao (Theobroma cacao), alpukat (Persea americana), puspa (Schima wallichii), sengon (Falcataria mollucana) dan tarik angin (Usnea sp.) banyak ditanam di masyarakat untuk kebutuhan buah-buahan atau kayu. Secara periodik, masyarakat memanen jenis-jenis tersebut untuk dimanfaatkan kayunya  atau  peremajaan  tanaman.  Pada  umumnya,  sortimen  kayu  digunakan  untuk  konstruksi sederhana, atau dibakar. Selain teknik pembakaran konvensional untuk menghasilkan arang, ada produk lain  yang  dapat  dihasilkan  yaitu  asap  cair  menggunakan  teknik  pembakaran  dengan  menambahkan kondensor untuk menghasilkan asap cair. Asap cair memiliki kandungan kimia organik dengan beragam manfaat.  Studi  ini  bertujuan  untuk  menganalisis  kandungan  kimia  organik  jenis  asap  cair  dari  jenis kayu kakao, kayu alpukat, kayu puspa, kayu sengon dan kayu tarik angin. Kelima jenis material studi dikarbonisasi menggunakan reaktor pirolisis pada suhu 400°C. Asap cair didapat dengan cara kondensasi uap  karbonisasi  kelima  jenis  tersebut.  Analisis  kandungan  kimia  organik  asap  cair menggunakan kromatografi  gas-spektrometer  massa  (Gas Chromatography Mass Spektophotometry, GCMS)  Pirolisys  Type QP2010 dan High Performance Liquid Chromatography (HPLC). Analisis GCMS menunjukkan bahwa asap cair  kayu  kakao  memiliki  konsentrasi  kelompok  asam  tertinggi,  yaitu  45,53%,  sementara  konsentrasi asam asetatnya adalah 31,81%. Kehadiran kelompok fenol tertinggi terdapat pada asap cair kayu alpukat sebanyak  56,86%,  di  mana  konsentrasi  senyawa  fenol  mencapai  41,92%.  Kelompok  asam  dan  fenol merupakan jenis senyawa yang terkandung pada asap cair dan memiliki manfaat yang luas.