Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Serapan Logam Berat Esensial dan Non Esensial pada Air Lindi TPA Kota Banda Aceh Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan
oleh: Irhamni Irhamni
Format: | Article |
---|---|
Diterbitkan: | University of Serambi Mekkah 2017-01-01 |
Deskripsi
Air lindi mengandung bahan bahan organic yang membusuk dan bahan – bahan logam berat. Logam berat (Cr, Hg, Pb, Cu,Fe, Mn, Zl, Cl) yang ada di dalam air lindi berasal dari sampah yang telah dibuang ke TPA Keudah Kota Banda Aceh. Berdasarkan uraian diatas, maka penulis ingin melakukan penelitian tentang Adsorbsi logam berat dengan menggunakan Atomic Absorption Spectrophotometer di Lindi TPA Kota Banda Aceh Dalam Mewujudkan Pembangunan Berkelanjutan. Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan serapan beberapa logam berat esensial dan non esensial di lindi. Hasil analisa larutan lindi di TPA Kota Banda Aceh dengan menggunakan Atomic Adsorption Spectrohotometer yang paling tinggi serapan nya pada parameter logam berat Besi (Fe) sebesar 10,9191 ppm, dan diikuti dengan parameter logam berat Nikel (Ni) 0,9820 ppm, Seng (Zn) 0,4188 ppm, Cobalt (Co) 0,1698, Tembaga (Cu) 0,1198 ppm, Timbal (Pb) 0,0602 ppm, Krom (Cr) 0,0502 ppm, Merkuri (Hg), serta Kadmium (Cd) yang hasilnya tidak terdeteksi (ND). Parameter kandungan logam berat yang melebihi baku mutu standar SNI berdasarkan Peraturan menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia Nomor 5 Tahun 2014 Tentang Baku Mutu Air Limbah adalah tertinggi besi dan di ikuti oleh Nikel, dan logam berat merkuri. Logam berat Merkuri yang merupakan salah satu logam non eesensial yang tidak dibutuhkan oleh mahkluk hidup harus diwaspadai. Indonesia ke depan masih tetap dihadapkan dengan masalah pencemaran lingkungan sebagai akibat dari pembangunan. Usaha-usaha pemulihan dan rehabilitasi lahan yang tercemar perlu mendapat perhatian bersama, seperti dengan menggunakan metode dilusi, stabilisasi, dan teknik fitoremidiasi, untuk mewujudkan pembangunan berkelanjutan.