Hidup Dengan Leukemia: Studi Fenomenologi Remaja Penderita Leukemia

oleh: Adelia Eka Suryani, Muhammad Syafiq

Format: Article
Diterbitkan: Universitas Negeri Surabaya 2016-02-01

Deskripsi

Leuchaemia becomes one of the most deadly disease for children and teenagers. This study was aimed to reveal the experience of teenagers suffering leuchaemia. Five teenagers suffering leuchaemia were purposively recruited for this study. Phenomenological approach was used. Data collected using semi-structured interviews and analyzed using interpretative phenomenological analysis. The result reveals three major themes. The first theme is the first experience of being diagnosed as a leuchaemia sufferer. It explains how participants respond to medical diagnoses as leuchaemia sufferer. The second theme is the psychological effects of leuchaemia, and  the third theme is the strategies used by participants to cope with problems imposed by leuchaemia they suffered. While all participants were rather similar in responding the leuchaemia diagnosis such as denial, sadness, and fear, they experienced different effects of their illness psychologically. Most participants perceived the effects of their illness negatively; however, there are some participants eventually get the positive meanings of their illness. All participants employ intrapersonal and interpersonal strategies in dealing with the difficulties caused by their illness and its effects. Abstrak: Leukemia merupakan salah satu jenis penyakit kanker yang sering diidap anak dan remaja. Penelitian ini berusaha mengungkap pengalaman hidup remaja penderita leukemia. Pendekatan pada penelitian ini menggunakan kualitatif fenomenologis dengan analisis fenomenologis interpretatif. Partisipan dalam penelitian ini berjumlah lima orang yang diperoleh dari teknik purposif sampling. Data dikumpulkan menggunakan wawancara semi terstruktur. Hasil penelitian ini berhasil mengungkap tiga tema utama. Tema pertama ialah pengalaman awal mengetahui dan divonis leukemia. Tema kedua ialah dampak psikologis yang ditimbulkan dari leukemia. Tema terakhir ialah strategi untuk bertahan dan menghadapi leukemia. Hampir seluruh partisipan merespon diagnosis penyakit mereka dalam cara serupa yaitu terdiam sedih, menyangkal, dan rasa takut. Namun ada perbedaan dalam mengalami efek leukemia yang mereka derita. Umumnya mayoritas partisipan memaknai akibat penyakitnya dalam cara yang negatif, namun beberapa partisipan pada akhirnya dapat memperoleh makna yang lebih positif dari penyakit yang mereka derita. Namun demikian, semua partisipan menunjukkan kecenderungan untuk menangani secara aktif kesulitan yang diakibatkan oleh leukemia yang mereka derita dengan menggunakan strategi intrapersonal maupun interpersonal.