Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Teori Media-Marxist: Sebuah Pengantar
oleh: Zulfebriges Zulfebriges
Format: | Article |
---|---|
Diterbitkan: | Universitas Islam Bandung 2003-06-01 |
Deskripsi
Teori Media-Marxist mengasumsikan media sebagai arena pertarungan ideologi berbagai kelas. Dalam perspektifnya, para profesional media menikmati ilusi otonomi dan tersosialisasikan dalam kerangka norma budaya dominan. Media dianggap memiliki kerangka interpretasi yang sesuai dengan budaya dominan. Sementara, khalayak media sendiri lebih sering menegaskan dan mengontekskan kerangka tersebut karena ketidaksiapan menghadapi sistem makna alternatif yang memungkinkan mereka menolak definisi yang ditawarkan media secara konsisten. Bertitik tolak dari asumsi ini, maka teori Media-Marxist menawarkan cara pandang baru untuk menganalisis media dengan sejumlah konsep kunci: media sebagai cara produksi, media sebagai amplifier, hegemoni ala Gramsci, sampai pada text-reading ala Stuart Hall. Kendati demikian, sejumlah hal harus dicermati dalam penerapan teori Media-Marxist pada riset-riset media. Lyle mendefinisikan sembilan kelemahan teori Media-Marxist—beberapa di antaranya bersumber dari keyakinan bahwa dinamika masyarakat digerakkan sepenuhnya oleh perjuangan kelas, dan bahwa konflik senantiasa harus diselesaikan melalui cara-cara revolusioner.