Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Menjadi Warga Negara Khaira Ummah Dengan Hidup Sehat Tanpa Korupsi
oleh: Samsul Arifin
| Format: | Article | 
|---|---|
| Diterbitkan: | Institut Agama Islam Negeri Kudus 2018-06-01 | 
Deskripsi
Korupsi merupakan suatu pengkhiatan terhadap amanah yang dapat merugikan rakyat secara finansial, moral, dan sosial. Dalam perspektif konseling, korupsi termasuk perbuatan yang menyimpang (malsuai). Korupsi dapat dicegah dengan pembentukan karakter kepribadian serta teknik pengubahan tingkah laku agar menjadi pribadi terbaik (khaira ummah) dan terhindar dari perbuatan korup. Tujuan penelitian: mengungkap dan mendeskripsikan kualitas kepribadian dan teknik dalam pengubahan tingkah laku untuk hidup sehat tanpa korupsi, perspektif konseling sufistik. Penelitian menggunakan pendekatan kualitatif tipe etnografi-hermeneutik. Data berasal dari dokumen dan fieldnotes. Langkah-langkah analisis data: data reduction, data display, dan conclusion drawing.Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas kepribadian antara lain: wara’ (kemampuan dalam mengendalikan diri dan berhati-hati dengan meninggalkan sesuatu yang meragukan; zuhud (hidup sederhana dengan menghilangkan nilai-nilai keduniaan dan membebaskan jiwa dari pemuasan keinginan), sabar (lapang dada dan berani menghadapi kesulitan-kesulitan), qonaah (merasa cukup dan kaya hati) dan ridha (rela menerima ketentuan Tuhan). Kualitas kepribadian ini merupakan sikap pengendalian diri, tabah dan ulet dalam menghadapi problematika kehidupan, penerimaan hidup apa adanya yang akan menjadikan jiwa seseorang menjadi tenang dan bebas dari segala keinginan dan harapan-harapan semu.Sedangkan teknik pengubahan tingkah laku dalam pencegahan korupsi antara lain: uswah hasanah (pemberian teladan yang baik), khidmah (melayani orang lain), gerbat (gerak batin atau riyadhah ruhaniyyah), ziarah kubur untuk mengingat kematian