Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Analisis Risk Assessment Menggunakan Process Hazard Analysis (PHA) dan Safety Objective Analysis (SOA) pada Central Gathering Station (CGS) di Onshore Facilities
oleh: Dimas Jouhari, Lino Meris Rahmanto, Renanto Handogo, Juwari Purwo Sutikno, Ari Widodo
| Format: | Article | 
|---|---|
| Diterbitkan: | Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LP2M) 2014-03-01 | 
Deskripsi
<p>Keselamatan proses merupakan faktor utama yang sering dibahas oleh industri-industri kimia beberapa tahun terakhir ini. Salah satu metode semi-kuantitatif yang dapat digunakan untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menetapkan tingkat risiko bahaya yaitu dengan <em>Process Hazard Analysis </em>(PHA) dan <em>Safety Objective Analysis </em>(SOA). <em>Hazard and Operability Studies</em> (HAZOP) dan <em>What-If Analysis</em> merupakan metode identifikasi bahaya kualitatif yang sering diterapkan secara simultan untuk PHA-SOA. <em>Process Hazard Analysis </em>(PHA) ialah rangkaian aktivitas mengidentifikasi <em>hazard</em>, mengestimasi konsekuensi, mengestimasi <em>likelihood </em>suatu skenario proses disertai dengan <em>safeguard</em>, dan mendapatkan <em>risk ranking </em>yang dapat dilihat pada matrik PHA 6x6. Sedangkan<em> Safety Objective Analysis </em>(SOA) merupakan rangkaian aktivitas yang bergantung pada penyebab skenario, dan konsekuensi dari PHA, menghasilkan kebutuhan IPL (<em>Independent Protective Layer</em>) menggunakan matrik SOA 6x6.<em> </em>Risk ranking 6 pada penilaian PHA diketegorikan aman jika <em>safeguard </em>yang ada selalu siap mengurangi risiko yang timbul dari skenario tersebut. Namun tidak semua <em>safeguard </em>dapat selalu siap mengurangi risiko tersebut. Oleh karena itu, perlu adanya analisis tambahan untuk memastikan risiko dari skenario dapat diperkecil. Analisis <em>safety </em>suatu skenario dengan SOA menghasilkan kebutuhan IPL yang dapat ditutup dengan mengkonfirmasi <em>safeguard </em>yang sesuai menjadi IPL. Hasil penilaian PHA-SOA CGS 1, CGS 3, CGS 4, dan CGS 5 menunjukkan bahwa ada penilaian <em>severity </em>dan PHA-SOA <em>likelihood </em>yang berbeda di tiap CGS padahal proses pada CGS tersebut identik, maka perlu adanya analisis konsistensi. Hasil analisis konsistensi ini dapat dijadikan pedoman untuk melakukan <em>safety review </em>pada <em>risk assessment workshop </em>kedepannya, yang biasanya diadakan setiap tiga hingga lima tahun sekali oleh industri.</p>