Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Sources of funding for caesarean section in two hospitals in Jakarta
oleh: Anggita Bunga Anggraini, Lelly Andayasari
Format: | Article |
---|---|
Diterbitkan: | Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan 2014-02-01 |
Deskripsi
<p>Abstrak<br />Latar belakang: Prevalensi seksio sesarea meningkat setiap tahunnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sumber pembiayaan seksio sesarea di beberapa rumah sakit di Jakarta. Metode: Penelitian dilakukan dengan desain potong lintang yang dilakukan di satu rumah sakit <br />pemerintah daerah DKI Jakarta dan satu rumah sakit bersalin di Jakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan mengekstrak data rekam medis pasien yang melahirkan dan dirawat pada periode 1 Januari sampai 31 Desember 2011. Analisis dilakukan dengan menggunakan regresi Cox dengan waktu konstant. Hasil: Proporsi seksio sesaria di rumah sakit (RS) pemerintah Jakarta (922/1351 = 68,2%) relatif lebih tinggi dari rumah sakit swasta (1036/1645 = 63,0%). Insiden tertinggi seksio sesaria pada kelompok umur 21-35 tahun (76,9%). Subjek paling banyak berpendidikan menengah (74,5%). Kebanyakan sumber pendanaan merupakan biaya pribadi (51,2%), sedangkan sumber pendanaan terendah dari perusahaan (0,3%). Dibandingkan dengan yang harus membayar sendiri, subjek yang memiliki Jamkesda, Jamsostek, <br />dan Jampersal lebih memilih seksio scesaria. Subjek yang memiliki Jampersal 35% lebih banyak melakukan seksio sesarea [risiko relatif suaian (RRa) = 1,35; P = 0,000]. Kesimpulan: Seksio sesarea paling banyak atas biaya pribadi, dan di samping itu banyak yang memanfaatkan Jamsostek dan Jampersal sebagai sumber pembiayaannya. (Health Science Indones 2013;2:93-7)<br />Kata kunci: seksio sesarea, sumber pembiayaan</p><p>Abstract<br />Background: The prevalence of Caesarean section (c-section) has increased each year. This study aimed to identify the major source of funding related to c-section in government and private hospitals in Jakarta. Methods: The cross sectional study was conducted in a provincial general hospital in Jakarta and a private maternity hospital in Jakarta. The data were collected from all medical records of patients giving birth in <br />those hospitals in the period of January 1st through December 31st, 2011. Analysis was performed using Cox regression with a time constant.<br />Results: The proportion of c-section deliveries in the government hospital (922/1351 = 68.2%) was relatively higher than the private hospital (1036/1645 = 63.0%). The highest incidence of c-section was <br />in the age group 21-35 years (76.9%). Most subjects had middle level education (74.5%). Most c-section funding source was derived from out of pocket or personal expenses (51.2%), while the lowest funding source came from the company (0.3%). Compared with those who paid out of pocket, those who had Jamkesda, Jamsostek, and Jampersal schemes had more c-section deliveries. Subjects with Jampersal had the highest incidence of c-section (35%) [adjusted relative risk (RRa) = 1.35; P = 0.000]. Conclusion: In addition to out of pocket, most of subjects who had c-section used Jamsostek and Jampersal as funding sources. (Health Science Indones 2013;2:93-7)</p><p>Key words: caesarean section, funding sources</p>