Formulasi lipstik pelembab bibir berbahan dasar Minyak Tengkawang (Shorea sumatrana) dengan perwarna alami Resin Jernang(Daemonorops didympophylla)

oleh: Uce Lestari

Format: Article
Diterbitkan: Universitas Jambi 2021-12-01

Deskripsi

Minyak/lemak tengkawang (Shorea sumatrana) dapat digunakan sebagai basis dalam proses pembuatan lipstick, hal ini disebabkan karena memiliki titik leleh tinggi yang hampir sama dengan lemak coklat yaitu sebesar 35oC. Selain itu memiliki kandungan senyawa gliserida dari asam lemak stearate yang berfungsi sebagai emolien/pelembab bibir. Untuk mendapatkan lipstick yang memiliki nilai estetika yang baik maka ditambahkanlah pewarna alami yang berasal dari resin Jernang (Daemonorops didympophylla) dengan kadar dracohodin yang tinggi sehingga menghasilkan lipstick berwarna merah dengan tampilan yang menarik. Penelitian ini bertujuan untuk menentukan efektifitas emolien minyak tengkawang dalam melembabkan bibir dengan perbedaan konsentrasi minyak tengkawang dan resin jernang sebagai pewarna. Pada penelitian ini lipstick dibuat menjadi tiga formula dengan perbandingan konsentrasi minyak tengkawang dan resin jernang yaitu 9% dan 1% (FI), 13% dan 2 % (FII), 17% dan 3% (FIII), Kemudian dilakukan uji evaluasi sifat fisik lipstik seperti organoleptis, pH, homogenitas, titik lebur, daya lekat, daya sebar dan cycling test. Uji invitro efektifitas emollient dengan menggunakan alat skin analyzer. Kontrol pembanding yang digunakan adalah Oriflame sebagai kontrol positif dan basis lipstick sebagai kontrol negatif. Hasilnya menunjukkan bahwa semakin tinggi konsentrasi minyak tengkawang maka kemampuan untuk melembabkan bibir semakin baik  dimana FIII (17%) sebelum dioleskan kadar air sebesar 41,0% dan setelah dioleskan 51,2% dengan kategori lembab dibandingkan dengan control pisitif setelah dioleskan memiliki kadar air sebesar 38,1%. Dari hasil yang didapat dapat disimpulkan bahwa formula yang memiliki sifat fisik yang baik dan stabil pada penyimpanan serta memiliki kemampuan emollient yang baik adalah FIII