Find in Library
Search millions of books, articles, and more
Indexed Open Access Databases
Sintesis dan Karakterisasi Nanosilika sebagai Upaya Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Banjarbaru
oleh: Totok Wianto, Nurma Sari, Darminto Darminto, Suminar Pratapa
Format: | Article |
---|---|
Diterbitkan: | Lambung Mangkurat University Press 2010-03-01 |
Deskripsi
Penelitian untuk mendapatkan bahan baru dengan kinerja tinggi telah banyak dilakukan, khususnya di negara-negara industri. Salah satu program yang cukup pesat perkembangannya dan hingga sekarang sedang giat dilakukan penelitian, baik penelitian dasar maupun terapan adalah bidang nanosains dan nanoteknologi. Perkembangan nanosains dan nanoteknologi dewasa ini telah mulai mendominasi dunia industri, dan bahkah telah mengeser teknologi mikro-elektronik (10-6 m) yang telah berperan dalam beberapa dasawarsa terakhir (Edelstein, 1996). Nanomaterial, sebagai bagian dari nanosains dan nanoteknologi, merupakan rekayasa material dalam orde nanometer (10-9 m) (Kebamoto, 2003). Hampir semua material dapat dibuat dalam bentuk nanokristal dan nanopartikel, untuk menghasilkan sifat lebih unggul, yang bergantung pada pemrosesan, manipulasi dan komposisinya (Gleiter, 1989, Kimura, 1995). Produk-produk industri diperkirakan akan menggunakan nanomaterial secara komersial (Inoue, 2003) mulai tahun 2010 (NSTC, 1993). Eksploitasi sejumlah mineral, seperti logam dan batuan, telah dilakukan di daerah penambangan intan rakyat di daerah Cempaka, Kalimantan Selatan, dan difokuskan pada fragmen-fragmen yang dihasilkan dari penambangan intan. Ukuran fragmen-fragmen yang diperoleh ini berkisar antara 1,5 – 15 cm. Tumpukan fragmen-fragmen ini tidak berada jauh dari sungai yang melintas di daerah penambangan, yaitu paling jauh 100 m dan masih merupakan daerah pelamparan sedimentasi sungai(sikumbang, 1994). Dari penelitian pendahuluan didapatkan kadar silika (SiO2) didaerah cempaka antara 94,4% - 99% (Wianto, 2008). Ketersediaan sumber alam berupa beberapa material di Banjarbaru, Kalimantan Selatan, seperti pasir silika, dapat diolah lebih lanjut sebagai nanomaterial dengan karakteristik yang khas. Nanomaterial ini dapat dibuat dalam dalam ukuran nano (< 100 nm) melalui sintesis metode gaya berat kemudian melalui proses penggilingan menggunakan planetary ball milling. Penggunaan peralatan X-ray diffractometer (XRD) dan scanning electron microscope (SEM) serta transmission electron microscope (TEM) akan menghasilkan karakteristik rinci nanosilika tersebut, menyangkut struktur, bentuk dan ukuran partikelnya serta agregasi yang mungkin terjadi. Hasil penelitian ini didapatkan material nano silika dengan ukuran antara < 100 nm setelah proses kopresipitasi sedangkan sebelum proses tersebut yaitu setelah proses ball mill didapatkan ukuran butir > 300 nm ini berdasarkan hasil metode scherer XRD dan SEM. Sedangkan hasil analisis kualitatif dan kuantitatif didapatkan mineral SiO2 yang dominan yaitu 98 - 99%, ini setelah melalui proses pencucian untuk menghilangkan clay serta menggunakan magnetik separator untuk menghilangkan material magnetik.